Sistem Konduksi dan Elektrofisiologi Sel Otot Jantung

Sistem Konduksi jantung Terdiri dari SA Node, AV Node, HIS Bundle, Bundle Branch, Serabut Purkinje. Potensial Aksi Terdiri dari 5 Fase, Fase 0-Fase 5
Portal Medis

Sejak terbentuknya organ jantung dalam kandungan hingga manusia meninggal dunia jantung terus berdetak tanpa kita sadari, hal ini dikarenakan aktivitasnya dikontrol oleh sistem saraf otonom. 

Saraf simpatis dan para simpatis mengontrol detak jantung dengan mempengaruhi kerja sel sel pace maker pada otot jantung.
Sistem Konduksi dan Elektrofisiologi Sel Otot Jantung

Proses terjadinya kontrasi dan relaksasi otot jantung tentunya juga karena aktivitas sistem konduksi dan elektrofisiologi pada otot jantung itu sendiri.

Kegagalan dalam sistem konduksi ini, baik berupa proses pembentukan ataupun penghantaran impuls mengakibatkan disritmia (aritmia), beberapa kasus disritmia berakibat fatal dan mengancam jiwa yang disebut dengan Aritmia Letal.

Sistem Konduksi Jantung

Didalam otot jantung terdapat sumber sumber pembentuk impuls listrik yang disebut Pacemaker, sisitem konduksi ini memiliki empat sifat khusus yaitu :

Rangkaian sistem konduksi jantung terdiri dari :

SA Node

Sino Atrio Node adalah pacemaker pertama dari rangkaian sistem konduksi jantung, SA Node terletak pada dinding bagian atas dari atrium kanan, tepatnya pada pertemuan SVC (Superior Vena Cava) dengan atrium kanan.

SA berfungsi sebagai pacu jantung alamiah yang merupakan gardu utama dari sumber listrik jantung, menghasilkan impuls secara otomatis antara 60 sampai 100 kali/menit.

Internodal Pathway

Diantara SA Node dengan AV Node terdapat Internodal Pathway yang terdiri dari Anterior Internodal Tract, Middle Tract dan Posterior Tract, ketiganya berfungsi sebagai penghubung (penghantar Impuls) yang membentuk hubungan langsung antara SA Node dan AV Node di atrium kanan jantung.

Brachman Bundle

Brachman Bundle merupakan bagian dari rangkaian sistem konduksi listrik jantung yang berfungsi sebagai penghantar impuls dari SA Node menuju atrium kiri.

AV Node

AtrioVentricular Node adalah pacemaker kedua setelah SA Node, kemampuannya menghasilkan impuls listrik antara 40 - 60 kali/menit. Terletak pada dinding semptum atrium kanan diatas katup trikuspidalis berdekatan dengan muara sinus koronarius .

Selain kemampuannya menghasilkan listrik, AV Node juga mempunyai peran untuk menahan impuls listrik yang berasal dari SA Node selama 0.08 - 0.12 detik sehingga memungkinkan pengisian ventrikel selama atrium berkontraksi.

AV Node juga mempunyai peran mengatur berapa jumlah impuls atrium yang mencapai ventrikel.

HIS Bundle (Bundle Of HIS)

Berfungsi menghantarkan listrik dari AV Node menuju bundla branch

Bundle Branch

Bundle Branch merupakan jalur lanjutan setelah his bundle, terdiri dari dua jalur yaitu:

RBB (Right Bundle Branch) 

Adalah cabang kanan yang menghantarkan impuls menuju otot jantung ventrikel kanan.

LBB (Left Bundle Branch) 

Cabang kiri ini dibagi lagi menjadi dua jalur yaitu bagian kiri depan (Left Anterior Vesicle) bertugas menghantarkan impuls ke lapisan endocard dari ventrikel kiri bagian anterior dan superior.
Bagian kiri belakang (Left Posterior Vesicle), impuls yang diantarkan ke bagian posterior dan inferior lapisan endocard dari ventrikel kiri.

Serabut Purkinje

Merupakan bagian ujung dari rangkaian sistem konduksi jantung yang berfungsi menghantarkan impul menuju lapisan subendocard pada kedua ventrikel (kiri dan kanan), sehingga terjadi depolarisasi yang diikuti oleh kontraksi ventrikel. Sel sel pacemaker pada serabut purkinje mampu menghasilkan impuls listrik dengan frekuensi antara 20-40 kali dalam satu menit.

Elektrofisiologi Sel Otot Jantung

Dalam elektrofisiologi terdapat 3 ion penting yang berperan pada terjadinya kontraksi dan relaksasi sel- sel otot jantung , yaitu : Ion Kalium (K+), Natrium (Na+) dan Kalsium (Ca+). Dalam keadaan istirahat sel-sel otot jantung cenderung bermuatan positive di bagian luar sel dan negative di dalam sel, hal ini dikarenakan diluar sel terdapat lebih banyak ion Na+dan Ca+ sedangkan di dalam sel lebih dominan diisi oleh ion K

Perubahan permeabilitas membran sel memungkinkan pergerakan ion melalui membran tersebut, proses keluar masuknya ion dari dan kedalam sel menimbulkan perubahan muatan listrik yang relatif disepanjang membran,  perbedaan muatan listrik antara luar dan dalam membran sel disebut "Resting Membrane Potential" .

Potensial Aksi

Proses terjadinyan perubahan muatan  akibat rangsangan dinamakan depolarisasi dan proses kembalinya sel pada keadaan semula disebut repolarisasi, keseluruhan proses inidi sebut Potensial Aksi. Potensial aksi dibagi kedalam lima fase, yaitu :

Fase 0 (Depolarisasi Cepat)

Depolarisasi sel disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas membran terhadap Na+ sehingga Na+  mengalir dengan cepat dari luar masuk ke dalam sel, hal ini mengakibatkan muatan didalam sel menjadi positive dan di luar sel menjadi negative.

Fase 1 (Repolarisasi Awal)

Fase dimana masuknya Cl- kedalam sel segera setelah terjadinya depolarisasi, akibatnya terdapat sedikit perubahan muatan dimana muatan positive di dalam sel menjadi berkurang.

Fase 2 (Fase Plato)

Masuknya Na+dan Ca++ secara perlahan yang diimbangi dengan keluarnya K+ dari dalam sel. Fase plato merupakan keadaan stabil yang agak lama, selama fase ini tidak ada perubahan muatan listrik.

Fase 3 (Repolarisasi Cepat)

Pada fase ini Ca+ dan Nasecara beransur berhenti mengalir, permeabilitas terhadap K+ sangat meningkat sehingga K+ keluar dari sel dengan cepat. Akibatnya muatan positive di dalam sel menjadi sangat berkurang sehingga akhirnya muatan didalam sel menjadi relative negative dan di luar sel menjadi relative positive.

Fase 4 (Fase Istirahat/polarisasi)

Pada keadaan istirahat (polarisasi) bagian dalam sel bermuatan negative dan luarnya bermuatan positive , sel tersebut kemudian mengalami polarisasi dimana dalam keadaan ini membran sel sifatnya lebih permeabel terhadap Kdaripada Na+ sehinga sebagian kecil dari K+ merembes keluar sel hal ini membuat bagian dalam sel menjadi relative negative.

Sekian sobat sehat pembahasan kita tentang sistem konduksi dan elektrofisiologi sel otot jantung, semoga artikel ini bermanfaat.

Comments
Silahkan berkomentar dengan bahasa yg santun sesuai dengan tema penbahasan dan mohon untuk tidak nyepam di blog ini