Gambaran Abnormal dan Perubahan Morfologi Pada Gelombang EKG

Sebelum melangkah lebih jauh tentang perubahan bentuk dan morfologi gelombang ekg, ada baiknya sobat sehat sudah mengetahui terlebih dahulu bagaimana kriteria atau karakteristik gelombang ekg normal seperti yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya, namun jika belum, sobat bisa Baca Disini  sekedar mengulang kembali.

Perubahan setiap gelombang pada perekaman ekg mengindikasikan adanya gangguan atau kelainan pada jantung.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa gelombang P merupakan depolarisasi dari atrium dimana perubahannya memberikan sinyal bahwa adanya kelinan pada kedua atrium.

Setidaknya ada 3 abnormalitas pada gelombang P, yaitu:

P Pulmonale mempunyai karakteristik  lancip dan tinggi melebihi 0.25 mv atau 2.5 mm,  Gelombang P Pulmonale mengindikasikan adanya pembesaran atrium kanan.

Perubahan gelombang P ini paling jelas terlihat pada lead I, lead II dan V1.

Munculnya P Mitrale pada gelombang ekg mengindikasikan adanya pembesaran atrium kiri. Kriteria P Mitrale diantaranya adalah:

Gambaran gelombang P yang terbalik (inverted P wave) adalah gambaran P wave abnormal  yang menunjukkan adanya gangguan pada listrik jantung, dimana asal listrik jantung bukan lagi bersumber dari SA Node sebagai pace maker utama melainkan dari AV Node.

Komplek QRS dihasilkan dari proses depolarisasi ventrikel. Komplek QRS yang memanjang melebihi 0.12 detik menandakan adanya disfungsi sistem konduksi.

Gelombang Q yang abnormal disebut Q patologis dengan kriteria dalamnya melebihi 1/3 tinggi gelombang R.

Q patologi menandakan sebuah evolusi dari segmen st yang sudah memasuki fese Old Miocard Infark

Segment ST yang normal selalu lurus se arah dengan garis isoelektrik. Secara garis besar ada dua perubahan dari segment ST yang mengarah kepada gambaran patologis, yaitu :

ST Elevasi adalah perubahan garis dari segment ST yang meninggi diatas garis isoelektrik.

Kondisi ini menunjukkan suatu kriteria dari Akucute Miocard Infark (AMI) dimana tarjadinya oklusi pada pembuluh darah coroner.

ST Elevasi Merupakan awal dari proses tahapan evolusi dari segment ST yang menggambarkan proses awal terjadinya infark (acute) hingga fase Old dimana telah muncul gambaran Q Patologis, depresi segment ST dan T Inverted sebelum segmen ST dan gelombang T kembali ke bentuk semula stelah beberapa minggu.

ST Depresi adalah perubahan segmen ST yang merendah dibawah garis isoelektrik.

Ada tiga model ST Depresi yang dapat sobat temui pada hasil rekaman ekg, yaitu: 

Kedua perubahan ST segment diatas baik elevasi maupun depresi di hitung dari titik J Point yang merupakan titik awal bentangan garis isoelektrik antara akhir gelombang S ke awal gelombang T.

Berikut gambaran perubahan pada gelombang T  yang dapat sobat lihat saat melakukan perekaman ekg, yaitu :

Gelombang T yang tinggi dan runcing dapat menandakan suatu keadaan hiperkalemia yang dapat memicu terjadinya VT dan VF. Terkadang kita terkecoh dengan kondisi hyperacute T wave dari perubahan awal segment ST sebelum tampak jelas gambaram elevasi yang diakibatkan dari kondisi STEMI namun untuk membedakannya dengan memperhatikan gelombang T pada seluruh lead ekg, jikan perubahan gelombang T hampir di setiap lead maka dapat di pastikan mengarah ke hiperkalemia.

Nah sebaliknya jika gelombang T tinggi yang diakibatkan dari perubahan elevasi segment ST hanya pada beberapa lokasi yang menandakan daerah  infark seperti pada lead II, III dan AVF yang menunjukkan lokasi infark di inferior.

T Inverted adalah suatu bentuk gelombang T yang terbalik yang menandakan ischemia otot jantung atau  suatu aneurisma.

Untuk lebih jelas akan gambaran evolusi ST Segment dari awal terjadinya Acute Miocard Infark (AMI) hingga Old Miocard Infark (OMI) sobat sehat dapat melihat ilustrasi dari Prof Leonard Lily melalui gambar dibawah ini :

Gambaran abnormalitas gelombang ekg diatas adalah dasar poin poin penting untuk sobat ketahui sebelum mendalami lebih rinci setiap poin pada artikel lainnya secara spesifik.